
Jumat, 25 Agustus 2017
Jumat, 18 Agustus 2017

HALLO DUNIA !
Resensi – DILAN : DIA ADALAH DILANKU TAHUN 1991
Penulis : Pidi Baiq
Penerbit : Pastel Books (Mizan)
Genre : Romance
Kategori : Young Adult
Terbit : 2015
Tebal : 344 hlm
Sinopsis Novel Dilan : Dia Adalah Dilanku Tahun 1990

Cinta pertama memang tak terlupakan. Meskipun sudah bertahun-tahun lamanya, dia tetap menempati sisi lain hati. Memang kelihatan samar, namun begitu nyata, walaupun hanya untuk pemilik hati saja.
Novel Dilan ini menceritakan sebuah kisah seorang perempuan yang bernama Milea. Milea merupakan seorang murid yang baru saja pindah dari Jakarta. Ketika Milea pergi menuju sekolahnya, dia bertemu dengan teman yang kebetulan satu sekolahan dengannya. temannya itu adalah seorang yang suka meramal.
Laki-laki yang suka meramal itu berkata bahwa nanti mereka berdua akan bertemu di kantin sekolah. Pada awalnya Melia acuh dengan lelaku itu, tapi dia merasa terganggu karena setiap hari laki-laki itu selalu saja menghampirinya. Milea pun mau tidak mau mencari tahu laki-laki itu. Ternyata laki-laki itu bernama Dilan.
Pada suatu hari, ketika Dilan membuntuti Milea ketika pulang menggunakan angkot Dilan berkata, ” Milea, kamu itu cantik, akan tetapi aku belum cinta kepadamu. Tak tahu jika sore. Tunggu saja”. Kata yang diucapkan Melia menjadikan jantungnya berdetak dengan kencang, mungkin saja dia kaget dengan apa yang diucapkan oleh Dilan. Dengan diam Melia mendengar ucapan Dilan, saat itu juga Melia teringat dengan pacarnya bernama Beni yang tinggal di Jakarta.
Dilan mendekati Milea memakai cara yang unik dan tak biasa, mungkin karena hal itu Milea terus memikirkannya. Dilan meberikan hadiah kepada Melia sebuah cokelat melalui POS, Dilan pun membawa seorang tukang pijat ketika Milea jatuh sakit, Dilan memberik sebuah TTS ( teka teki silang ) kepada Melia untuk hadiah ualng tahunnya, yang lucunya TTSnya itu ada tulisan “Selamat Hari Lahir Melia, Ini aku persembahkan hadiah untuk kamu, Hanya sebuah TTS, tapi semuanya sudah aku isi, aku cinta kamu, aku tidak ingin kamu jadi pusing karena mengisi TTS ini”.
Waktu
pun terus bergulir, Dilan dan Milea pun semakin akrab. Milea tahu
tentang Dilan beberaa hal dari temannya yang bernama Wati, sepupu Dilan
sekelas dengan Milea. Sekolah Milea mendapatkan kesempatan untuk
mengikuti acara cerdas cermat yang diselenggarakan oleh TVRI, para siswa
yang tidak mengikuti lomba boleh untuk memberikan semangat kepada
teman-temannya yang mengikti lomba.
Milea
pun ikut, dia pun sudah memiliki rencana untuk bertemu pacarnya Beni.
Milea lama menunggu Beni yang janji akan bertemu di TVRI, akan tetapi
Beni tidak datang-datang. Pada akhirnya, Milea pergi unutk makan bersama
temannya Wati dan Wanda. Ketika itu Beni datang dengan penuh emosi dan
marah melihat Milea makan dengan laki-laki selain dirinya. Hubungan
mereka kandas ketika itu juga. Jelang beberapa hari Beni mengajak Milea
untuk kembali menjadi pacarnya, tapi Milea menolak penawaran Beni.
Suatu
ketika Milea Bertemu dengan ibuna Dilan. Ternyata, ibunya Dilan asiknya
sama seperti Dilan. Ibunya Dilan pun senang dengan Milea, jadi ibunya
Dilan memberikan dukungannya agar mereka jadian.
Akhirnya mereka berdua pun resmi pacaran. Sampai-sampai, Dilan membuat surat resmi dilengkapi materai yang isinya seperti teks proklamasi.
Langganan:
Postingan (Atom)
HARI AKHIR
BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Makalah berjudul “mengetahui hari akhir” ini ditulis, pertama karena tidak mudah m...