Resensi – DILAN : DIA ADALAH DILANKU TAHUN 1991
Penulis : Pidi Baiq
Penerbit : Pastel Books (Mizan)
Genre : Romance
Kategori : Young Adult
Terbit : 2015
Tebal : 344 hlm
Sinopsis Novel Dilan : Dia Adalah Dilanku Tahun 1990

Cinta pertama memang tak terlupakan. Meskipun sudah bertahun-tahun lamanya, dia tetap menempati sisi lain hati. Memang kelihatan samar, namun begitu nyata, walaupun hanya untuk pemilik hati saja.
Novel Dilan ini menceritakan sebuah kisah seorang perempuan yang bernama Milea. Milea merupakan seorang murid yang baru saja pindah dari Jakarta. Ketika Milea pergi menuju sekolahnya, dia bertemu dengan teman yang kebetulan satu sekolahan dengannya. temannya itu adalah seorang yang suka meramal.
Laki-laki yang suka meramal itu berkata bahwa nanti mereka berdua akan bertemu di kantin sekolah. Pada awalnya Melia acuh dengan lelaku itu, tapi dia merasa terganggu karena setiap hari laki-laki itu selalu saja menghampirinya. Milea pun mau tidak mau mencari tahu laki-laki itu. Ternyata laki-laki itu bernama Dilan.
Pada suatu hari, ketika Dilan membuntuti Milea ketika pulang menggunakan angkot Dilan berkata, ” Milea, kamu itu cantik, akan tetapi aku belum cinta kepadamu. Tak tahu jika sore. Tunggu saja”. Kata yang diucapkan Melia menjadikan jantungnya berdetak dengan kencang, mungkin saja dia kaget dengan apa yang diucapkan oleh Dilan. Dengan diam Melia mendengar ucapan Dilan, saat itu juga Melia teringat dengan pacarnya bernama Beni yang tinggal di Jakarta.
Dilan mendekati Milea memakai cara yang unik dan tak biasa, mungkin karena hal itu Milea terus memikirkannya. Dilan meberikan hadiah kepada Melia sebuah cokelat melalui POS, Dilan pun membawa seorang tukang pijat ketika Milea jatuh sakit, Dilan memberik sebuah TTS ( teka teki silang ) kepada Melia untuk hadiah ualng tahunnya, yang lucunya TTSnya itu ada tulisan “Selamat Hari Lahir Melia, Ini aku persembahkan hadiah untuk kamu, Hanya sebuah TTS, tapi semuanya sudah aku isi, aku cinta kamu, aku tidak ingin kamu jadi pusing karena mengisi TTS ini”.
Waktu
pun terus bergulir, Dilan dan Milea pun semakin akrab. Milea tahu
tentang Dilan beberaa hal dari temannya yang bernama Wati, sepupu Dilan
sekelas dengan Milea. Sekolah Milea mendapatkan kesempatan untuk
mengikuti acara cerdas cermat yang diselenggarakan oleh TVRI, para siswa
yang tidak mengikuti lomba boleh untuk memberikan semangat kepada
teman-temannya yang mengikti lomba.
Milea
pun ikut, dia pun sudah memiliki rencana untuk bertemu pacarnya Beni.
Milea lama menunggu Beni yang janji akan bertemu di TVRI, akan tetapi
Beni tidak datang-datang. Pada akhirnya, Milea pergi unutk makan bersama
temannya Wati dan Wanda. Ketika itu Beni datang dengan penuh emosi dan
marah melihat Milea makan dengan laki-laki selain dirinya. Hubungan
mereka kandas ketika itu juga. Jelang beberapa hari Beni mengajak Milea
untuk kembali menjadi pacarnya, tapi Milea menolak penawaran Beni.
Suatu
ketika Milea Bertemu dengan ibuna Dilan. Ternyata, ibunya Dilan asiknya
sama seperti Dilan. Ibunya Dilan pun senang dengan Milea, jadi ibunya
Dilan memberikan dukungannya agar mereka jadian.
Akhirnya mereka berdua pun resmi pacaran. Sampai-sampai, Dilan membuat surat resmi dilengkapi materai yang isinya seperti teks proklamasi.
Sinopsis Novel Dilan 2

Di
novel kedua bercerita mengenai masa mereka berdua ketika sudah jadi
pacar yang dinyatakan dengan lisan dan tulisan bermaterai.
Milea
pun kembali bercerita tentang kisah percintaannya dengan Dilan. Seperti
orang yang baru jadian pada umumnya, Milea mengalami masa yang indah di
SMA sesudah resmi jadi pacar Dilan. Ketika guyuran hujan menerpa, Dilan
menggunaka motor CB dengan Milea di belakangnya. Milea dengan erat
memeluk Dilan. Mereka berdua jalan-jalan menyusuri Jl. Buah Batu sembari
ketawa riang, itu semua berkat Dilan yang selalu membuat hari-hari
Milea bahagia.
Jawaban
yang diberikan Dilan selalu saja membaut Milea tersenyum, Dilan pun
termasuk orang yang cerdas dan pintar di kelasnya, buktinya dia selalu
mendapatkan ranking satu atau dua. Meski Melia merasa khawatir dengan
Dilan yang bergabung dengan geng motor, karena Melia takut terjadi hal
yang buruk menimpa Dilan karena geng motor.
Ketika
itu, sekolah tidak ada kegiatan belajar mengajar sebab para guru sedang
melakukan rapat untuk mempersiapkan pembagian rapot. Milea merasa tidak
enak dengan kejadian Dilan berkelahi dengan Anhar sebab membela
dirinya. Milea merasa takut dan cemas jika nantinya Dilan dikeluarkan
dari sekolah. Tiba-tiba, datang Piyan memberitahu Milea bahwa Dilan
berkelahi di warungnya Bi Eem.
Milea pun panik mendengar berita itu dan langsung menuju ke tempat Dilan berada. Ketika Milea bertanya berkelahi dengan siapa, Dilan malah menjawab “Agen CIA”. Mendengar jawaban dari Dilan yang seperti itu membuat Milea kesal dan khawatir, apabila terjadi sesuatu lagi dengan kekasihnya itu. Seperti biasanya, Dilan selalu tenang dalam menghadapi permasalahan. Malahan Dilan sempat-sempatnya bercanda ketika Milea merasa panik. Hal itu sengaja Dilan lakukan supaya meredamkan hati Milea.
Sampai pada suatu malam, Milea ditelpon Piyan, bahwa Dilan sudah tahu orang yang mengeroyok yang disebut Dilan agen CIA tempo hari. Ternyata orang yang mengeroyoknya di warung Bi Eemi adalah kakaknya Anhar. Dilan pun berencana untuk membalas, dia memanggila teman-temannya untuk balas dendam.
Ketika
itu Milea yang ingin menyusul untuk menggagakan rencananya Dilan
bingung karena tidak ada kendaraan, untungnya Yugo anaknya Tante Anis
yang baru pindahan dari luar negeri sedang berada di rumah Milea. Milea
pun berpura-pura mengajak Yugo untuk jalan-jalan. Pada akhirnya, Milea
bertemu denga Dilan. Dia membujuk Dilan supaya membatakan rencana balas
dendamnya dengan ancaman apabila tetap bersikeras balas dendam akan
memutuskan hubungan mereka.
Mereka
sering berdebat tentang masalah geng motor, Dilan tidak pernah merasa
kapok walaupun dia sempat dimasukkan ke penjara 1 minggu dan diusir oleh
ayahnya sebab penyerangan antara geng motor.
Perasaan
Milea yang takut dengan keselamatan kekasihnya itu sangat besar,
sampai-sampai kata putus keluar dari Milea lalu disusul dengan tamparan
darinya. Dilan tidak saja tidak mengerti, kesedihan melanda hati Milea,
sebab Dilan tidak suka jika dikekang, dari peristiwa itu Dilan menjauh
dari Milea. Sampai dengan selesai, Milea kembali ke Jakarta dan kuliah
di sana. Sedangkan Dilan kuliah di universitas ternama di bandung. Jarak
antar keduanya saling menjauh, tapi suasana hati Milea masih sama,
hanya kepada Dilan. Makin lama Dila menghilang, Milea berusaha untuk
selalu menghubungi Dilan, akan tetapi keluarga Dilan sudah pindah rumah.
Melia pun kehilangan jejak Dilan.
Sampai
akhirnya, Melia bertemu Herdi yag merupakan kaka tingakat dari tempat
dia kuliah. Herdi mulai mengisi keseharian Milea, sampai mereka menuju
ke pernikahan, Milea selalu mencintai Dilan, tapi Dilan sudah memiliki
kekasih baru.
Itulah kisah rindu Milea dalam Novel Dilan dengan judul “Dia adalah Dilanku tahun 1991”.
Tidak ada komentar:
Write komentar